17 April 2013

Fakta Menarik Tentang Guntur

Fakta Menarik Tentang Guntur



Pernahkah anda berpikir bagaimana Guntur sebagai salah satu peristiwa atmosfir terhebat yang Allah ciptakan tebentuk dan bagaimana ia mampu melepaskan sejumlah energi yang demikian besar?
Selama hujan, guntur dan kilat yang tersusun dari pembentukan cahaya-cahaya terang akibat pelepasan energi listrik di ruang atmosfir. Di samping sebagai fenomena iklim, sesungguhnya kilat merupakan sumber energi yang menghasilkan listrik lebih besar dari pada ribuan pembangkit listrik yang ada. Jawaban atas pertanyaan bagaimana sumber-sumber energi alam ini terbentuk dan betapa besarnya sumber-sumber tersebut melepaskan cahaya dan panas adalah sebuah keajaiban penciptaan yang mengungkapkan kebesaran dan keagungan Allah SWT yang abadi.

Berikut Fakta Menarik Lainnya Tentang Guntur/kilat:
  • Tiga juta Guntur terjadi dalam kurun waktu setahun.
  • Sumber energi guntur bergerak pada kecepatan 96.000 km/jam dan melepaskan panas 30.000 derajat celcius.
  • Energi yang dilepas oleh sekali kilatan petir lebih besar dari pada energi yang dihasilkan seluruh pembangkit listrik di Amerika.
  • Satu kilatan petir dapat menyalakan 100 watt bola lampu selama lebih dari tiga bulan.
  • Pada titik sentuh petir ke bumi, cuaca memanas hingga 25.000o C. kecepatan kilatan petir 150.000 km/detik dan rata-rata ketebalannya 2,5-5 cm. Kecepatan itu merupakan hampir setengah kecepatan cahaya dan 100.000 kali lebih cepat dari kecepatan suara.
  • Petir menghasilkan molekul nitrogen yang dibutuhkan bagi tumbuh-tumbuhan di Bumi utuk menunjang kehidupanya.
  • Setiap petir rata-rata memiliki 20.000 amper daya listrik. Seorang tukang las hanya menggunakan 250-400 amper untuk mengelas baja.
Proses Terbentuknya Kilat - Kilat terbentuk lantaran Udara yang dipanaskan oleh cahaya matahari naik membawa molekul-molekul air yang menguap di dalamnya. Ketika udara yang naik ini mencapai ketinggian 2-3 km, udara tesebut bersentuhan dengan lapisan udara dingin. Saat kenaikan udara, kristal-kristal es yang terbentuk di dalam awan melepaskan energi listrik statis yang terbentuk karena pergesekan. Energi listrik ini mengandung unsur positif (+) pada lapisan atas awan dan unsur negatif (-) pada lapisan bawahnya. Ketika awan cukup terisi untuk mengionisasi udara; maka petir terbentuk.

Petir memanaskan udara di sekitarnya hingga 30.000o C dalam sepersejuta detik. Udara yang dipanaskan meluas, dan menyebarkan gelombang suara yang lebih cepat dari kecepatan suara; dengan tekanan 100 kali lebih besar dari tekanan atmosfir normal. Sama halnya dengan pesawat yang melintas dengan kecepatan suara, ini menyebabkan ledakan suara (gemuruh) di udara, sehingga dinamakan gemuruh/guntur.

Suara guntur mencapai pendengaran kita dengan kecepatan suara (340 m/detik di udara); sedangkan petir mencapai visual (penglihatan ) kita dengan kecepatan cahaya (99, 793 km/detik). Ini menyebabkan perbedaan waktu antara dua peristiwa, dan dengan demikian membuat kilatan (petir) mencapai bumi lebih sebelum guntur.

Perbedaan Kilat Dan Petir - perbedaan muatan listrik menjadi lebih besar antara bumi dan awan, udara menjadi lebih mudah ditembus dari bumi ke awan; pelepasan energi listrik dimulai melalui saluran penghantar yang dibentuk oleh udara yang ditembus itu. Pelepasan energi listrik dari awan disebut dengan kilat, sedangkan pelepasan energi listrik dari bumi disebut petir atau sambaran balik.

Nama-Nama Syaitan

Nama-Nama Syaitan


Didalam Islam, nama syaitan erat kaitannya dengan perbuatan buruk. Syaitan merupakan golongan iblis yang memiliki tugas dan ambisi untuk menjerumuskan sebanyak-banyaknya umat manusia supaya dapat menjadi pengikut sekaligus teman di neraka kelak.

Allah SWT berfirman dalam surat Yasiin

أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
 Artinya: “Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Yaasin: 60)

Nah, berikut ini nama-nama Syaitan yang dikenal dalam Islam yang bersumber dari hadist. Syaitan-syatan tersebut memiliki tugas yang berbeda. Umar bin Khaththab berkata : anak keturunan setan itu ada sembilan, yaitu Zalitun, Watsin, Laqus, A’wan, Haffaf, Murrah, Masuth, Dasim, dan Walhan.”

1. Laqnis dan Walhan adalah syaitan yang menggoda dan membisiki orang yang berwudhu.

2. Khanzab adalah syaitan pengganggu orang sholat.
Nabi SAW bersabda:
“Jika adzan untuk shalat dikumandangkan, setan akan lari terbirit-birit sambil mengeluarkan bunyi kentutnya sehingga tidak mendengar adzan. Jika adzan telah usai diapun akan kembali menggoda. Ketika iqamah dikumandangkan setanpun akan lari hingga usai iqamah setan akan mendatangi orang yang shalat lalu membisikkan ke hati seseorang sembari berkata: ‘Ingat ini..ingat itu..’ Setan mengingatkan apa-apa yang telah dia lupakan hingga seseorang tidak mengetahui berapa rekaat yang telah ia kerjakan.” (HR. al-Bukhari)

3. Zalanbur/ Zalitun adalah Syaitan yang menggoda di pasar yang menghiasi hal yang sia-sia, sumpah, dusta dan memuji barang dagangannya.

4. Bathar adalah nama syaitan yang menggoda orang yang tertimpa musibah, membisikinya supaya mencakar wajah, memukul pipi, dan merobek kantong bajunya sendiri.

5. Al-’Awar adalah syaitan penggoda orang yang berzinah dengan menyebarkannya di kelamin laki-laki dan ketuaan pada perempuan.

6. Mathus/Masuth adalah Syaitan penyebar berita fitnah.

7. Dasim adalah syaitan yang mengganggu keluarga dan rumah.

8. Abyadh adalah syaitan yang paling buruk dan kuat dalam menggoda para nabi.

9.Setan Haffaf adalah setan yang bertugas membujuk dan menggoda orang untuk meneguk minuman keras.

Ubay bin Kaab meriwayatkan dari Nabi Muhammad Saw, bahwasanya Beliau bersabda: “Sesungguhnya wudhu itu ada syaitannya yang bernama Walhan. Maka takutlah kalian semua dari sifat was-was pada air!”. (Hadits Riwayat Tirmidzi).

Muslim meriwayatkan dari Ustman bin Abi Al-Ash. Dia berkata: “Ya Rasulullah, syaitan telah menghalangi antara diriku dan sholatku dan tanda-tanda yang ia kenakan padaku.” Rasulullah Saw bersabda: “Itu adalah syaitan yang disebut Khanzab. Maka bila engkau merasakannya, berlindunglah kepada Allah darinya, dan meludah kecilah ke sebelah kirimu tiga kali.’ Maka aku melakukan itu dan Allah menghilangkannya dariku.” (Hadits Riwayat Muslim).

Mujahid berkata: “Di antara keturunan syaitan adalah Laqnis dan Walhan, keduanya menggoda orang yang bersuci dan sholat. Keduanya digelari dengan Al-Hafaf dan Murrah. Zalanbur, Syaitan yang menggoda di pasar yang menghiasi hal yang sia-sia, sumpah, dusta dan memuji barang dagangannya. Bathar adalah nama syaitan yang menggoda orang yang tertimpa musibah, membisikinya supaya mencakar wajah, memukul pipi, dan merobek kantong bajunya sendiri. Al-’Awar adalah syaitan penggoda orang yang berzinah dengan menyebarkannya di kelamin laki-laki dan ketuaan pada perempuan!”.

Mathus, syaitan pemilik berita dusta yang disebarkan melalui mulut-mulut manusia yang tidak ada sumbernya. Dasim, yakni bila seorang memasuki rumah tanpa mengucapkan salam dan tidak mengingat Allah, maka dia dapat melihat harta kekayaan seseorang selama belum di angkat atau diperbaiki tempatnya. Bila seseorang makan dan tidak membaca basmallah, maka dia akan makan bersamanya.

Al-’Amasy berkata: “Ketika aku masuk ke dalam rumah dan tidak menyebut nama Allah, serta tidak bersalam aku melihat api. Aku berkata,’Angkatlah’, dan aku berbantahan dengannya. Kemudian aku ingat dan berkata, ‘Dasim, Dasim, Aku berlindung kepada Allah SWT darinya’!”.

Sumber: Hikaya Ash-Shufiyyah, Muhammad Abu Al-Yusr ‘Abidin.

13 Februari 2013

Pintu Surga

Pintu Surga


Pintu-pintu disetiap tingkatan surga diperuntukkan bagi orang yang melakukan amalan tertentu dengan istiqomah dan penuh keikhlasan. Pintu-pintu ini untuk membedakan derajat dan keutamaan ahli surga antara yang satu dengan lainnya, sesuai dengan kadar amal dan ibadahnya yang dilakukan sewaktu di dunianya.

Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Abbas RA: Surga itu memiliki delapan pintu dari emas yang ditaburi jauhar.

Pintu pertama terdapat tulisan: laa ilaaha illallah muhammadarrasulullah (Bahasa Arab) yaitu pintunya para Nabi dan Rasul, termasuk pintunya para syuhada’ dan para dermawan. Pintu kedua, yaitu pintunya orang-orang yang rajin shalat, orang yang memperbaiki wudhlunya dan menyempurnakan rukun shalatnya. Pintu ketiga adalah pintu bagi orang yang mengeluarkan zakat dengan keikhlasan hati. Pintu keempat adalah pintu bagi orang yang memerintahkan pada kebaikan dan melarang kemungkaran. Pintu kelima adalah pintunya orang yang memutuskan nafsu syahwatnya, juga mencegah hawa nafsunya. Pintu keenam adalah pintunya orang yang berhaji dan umrah. Pintu ketujuh adalah pintunya orang yang berjihad. Pintu kedelapan adalah pintunya orang yang bertaqwa, orang yang memejamkan matanya dari barang yang haram, serta orang yang melakukan perbuatan yang baik, diantaranya adalah berbuat baik kepada kedua orang tua, mempererat tali silaturrahmi dan lain sebagainya.8

Begitu lebar dan luasnya pintu surga sampai jarak antara dua daun pintu jauhnya ratusan kilometer, bahkan bisa jadi sampai ribuan kilometer.

Di surga juga ada pintu yang diberi nama khusus. Pintu ini akan dimasuki oleh orang yang beramal sesuai dengan mana pintu tersebut.

Sebagaimana yang diriwayatkan Abu Hurairah RA: Di dalam surga terdapat sebuah pintu yang diberi nama “Pintu Dhuha”. Ketika terjadi hari kiamat, ada pemanggil yang berseru: “Dimanakah orang-orang yang melanggengkan shalat dhuha ini adalah pintu kalian, masuklah kalian ke pintu surga dengan rahmat Allah”.9

Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda: “Ketika terjadi hari kiamat, ada pemanggil yang berseru: “Dimanakah orang yang melanggengkan shalat dhuha, ini adalah pintu kalian, maka masuklah ke dalam surga dengan rahmat Allah””.10

Selain ada pintu dhuha, ada pula “pintu rayyan” yang diperuntukkan bagi orang yang berpuasa.

Pintu-pintu surga ini dibuka setiap hari Senin dan hari Kamis, dimana amalan seorang hamba dihaturkan kehadapan Allah, dan juga pada bulan Ramadhan, yaitu bulan yang penuh berkah dan ampunan.

Demikian diantara aneka macam pintu surga yang setiap tingkatannya memiliki keistimewaan dan derajat tersendiri, antara pintu satu dengan pintu lainnya tidak sama. Mudah-mudahan kita masuk surga melalui salah satu diantara pintu-pintu tersebut.


Sumber: Salim Hadad. Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur. Jombang: Lintas Media.

8 Daqa’iqul Akhbar. hal: 40 Bab: 44
9 Al-Jami’u Ash-Shaghir. hal: 83
10 Al-Jami’u Ash-Shaghir. hal: 83

31 Januari 2013

Mensifati Surga

Mensifati Surga


Wahab berkata: Allah menciptakan surga luasnya seperti luasnya langit dan bumi dan panjangnya tak seorangpun yang mengetahui kecuali Allah. Ketika terjadi hari kiamat, langit tujuh dan bumi tujuh lenyap, luas keduanya jika dihamparkan seperti luasnya surga. Sugra itu bertambah luas sampai pada batas yang memuat penghuninya.

Seluruh surga memiliki 100 derajat. Jarak antara setiap dua derajat kira-kira jauhnya perjalanan 500 tahun. Sungai-sungainya mengalir, buah-buahannya bergantungan. Di dalam surga terdapat segala sesuatu yang menurut keinginan hati, mata juga bisa merasakan kenikmatannya.

Di dalam surga terdapat istri dari bidadari yang masih suci. Allah menciptakan bidadari dari Nur (cahaya), keindahan dan keelokan mereka bagaikan permata. Para bidadari itu sangat sopan dan selalu menundukan pandangannya dari selain suaminya. Mereka tak pernah melihat seorangpun selain suaminya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum penghuni surga menjadi suaminya, juga tidak pernah disentuh oleh jin. Setiap suaminya mensetubuhi dirinya selalu mendapatkan keperawanannya.

Bidadari itu memakai 70 pakaian, setiap pakaian mempunyai warna yang berbeda, baginya memakai pakaian 70 macam itu lebih ringan dari pada rambut. Dalam tubuhnya bisa dilihat dari luar dagingnya, termasuk bisa dilihat pula sumsum betisnya, tulangnya dan kulitnya, sebagaimana bisa dilihat minuman merah dari balik kaca hijau, juga bisa dilihat minuman merah dari balik kaca putih. Kepalanya memakai mahkota dari intan yang ditaburi yakut.


Sumber: Salim Hadad. Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur. Jombang: Lintas Media.

Pintu Neraka

Pintu Neraka


Pada dasarnya Neraka itu memiliki 7 pintu, setiap pintu ada bagian tertentu yang diperuntukkan bagi kaum laki-laki dan wanita.

Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Jibril: “Apakah pintu neraka itu sama seperti pintu rumah kami?” Jibril menjawab: “Tidak, pintu neraka terbuka ke bawah. Oleh karena itu, sebagian lebih ke bawah dari pada sebagian yang lain. Jarak dari satu pintu ke pintu yang lain sejauh perjalanan 700 tahun. Setiap pintu neraka panasnya lebih hebat bila dibandingkan dengan pintu yang ada di sampingnya, dengan selisih 70 kali lipat”.

Beliau bertanya lagi: “Siapa yang menempati pintu-pintu neraka tersebut?” Jibril menjawab: “Pintu yang paling bawah ditempati orang munafik, orang kafir, termasuk keluarga Fir’aun, nama pintunya adalah Hawiyyah. Pintu ke dua ditempati oleh orang-orang musyrik, nama pintunya adalah Jahim. Pintu ke tiga di dalamnya ditempati orang-orang yang menyembah berhala, nama pintunya adalah Saqar. Pintu ke empat di dalamnya ditempati oleh Iblis dan orang yang mengikutinya serta orang-orang Majusi, nama pintunya adalah Ladza. Pintu ke lima di dalamnya ditempati oleh orang-orang Yahudi, nama pintunya adalah Huthamah. Pintu ke enam di dalamnya ditempati oleh orang-orang Nasrani, nama pintunya adalah Sa’ir”. Kemudian Jibril terdiam, Rasulullah lantas bertanya: “Wahai Jibril, kenapa kamu tidak menceritakan tentang orang yang menempati pintu neraka yang ke tujuh?”. Jibril berkata: “Apakah engkau bertanya kepadaku tentang orang yang menempati pintu neraka yang ke tujuh?” Beliau menjawab: “Ya”. Jibril kemudian berkata: “Wahai Muhammad, yang menempati pintu ke tujuh adalah umatmu yang melakukan dosa besar yang mati sebelum bertaubat”.

Mendengar jawaban Jibril, Rasulullah jatuh pingsan. Tatkala sembuh dari pingsannya beliau berkata: “Wahai Jibril, besar musibahku dan aku sangat takut bila umatku dimasukkan ke dalam Neraka” Jibril berkata: “Ya, akan dimasukkan kedalam neraka orang yang melakukan dosa besar dari umatmu”. Setelah itu Rasulullah menangis, Jibril pun ikut menangis karena menangisnya beliau.

Melihat hal itu, beliau bertanya kepada Jibril: “Wahai Jibril, kenapa engkau menangis, bukankah engkau adalah Ruhul Al-Amin?” Jibril menjawab: “Aku takut kalau aku dicoba seperti yang pernah dicobakan kepada Malaikat Harut, karena itu aku menangis”. Allah lantas berfirman: “Wahai Jibril, Wahai Muhammad, Aku menjauhkan kalian berdua dari neraka, tetapi janganlah kalian berdua merasa aman dari siksaKu”.

Sedangkan mengenai neraka Jahanam Ibnu Abbas meriwayatkan: Pada hari kiamat neraka Jahanam didatangkan, disekeliling Jahanam terdapat 70.000 barisan para Malaikat. Setiap baris jumlahnya lebih banyak dari pada jumlah jin dan manusia. Mereka mendekat dan memegang kendali Jahanam. Jahanam juga mempunyai 4 kaki, jarak antara setiap kaki sejauh perjalanan 1.000 tahun. Ia juga mempunyai 30 kepala, setiap kepala terdapat 30.000 gigi geraham. Setiap gigi geraham besarnya seperti gunung Uhud seribu kali. Setiap mulut terdapat dua bibir, setiap bibir besarnya seperti luas dunia. Di dalam dua bibirnya terdapat rantai dari besi, setiap satu rantai terdapat 70.000 lingkaran dipegang oleh para Malaikat yang tidak terhitung jumlahnya.


Sumber: Salim Hadad. Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur. Jombang: Lintas Media.

Neraka

Neraka


Dalam Hadits diceritakan: Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW, maka beliau berkata: “Wahai Jibril sifatilah kepadaku tentang neraka”. Jibril berkata: “Allah telah menciptakan neraka, apinya sudah dinyalakan 1000 tahun yang lalu, sampai neraka itu menjadi hitam. Hitamnya neraka seperti malam yang gelap, apinya tidak pernah padam, juga terus menjilat-jilat, bara api neraka selamanya tidak pernah padam”.

Mujahid berkata: “Jahanam itu mempunyai beberapa ular yang besarnya seperti leher unta, juga terdapat kalajengking yang besarnya seperti keledai sampai penduduk neraka pada lari ketakutan. Ular-ular itu menggigit setiap bibir ahli neraka untuk dikelupas kulitnya. Tidak ada yang bisa selamat penduduk neraka dari siksaan seperti ini, kecuali ia lari ke neraka yang lain”.

Abdullah bin Abbas meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Di dalam neraka terdapat ular-ular yang besarnya seperti leher unta. Jika ular itu menggigit salah seorang dari penduduk neraka dengan sekali gigitan, maka rasa sakitnya dapat dirasakan sampai 40 tahun”.

Ibnu Mas’ud RA berkata: “Api dunia kalian ini hanyalah satu juz dari 70 juz api neraka. Jikalau api neraka itu tidak dimasukkan ke dalam lautan 2 kali, maka kalian tidak akan bisa mengambil kemanfaatan sedikitpun dari api ini”.

Mujahid berkata: “Sesungguhnya api kalian ini selalu memohon perlindungan dari api Jahanam”.

Di dalam hadits diceritakan: Ketika Allah mengutus Jibril pergi ke tempat Malaikat yang jaga neraka untuk meminta api guna diberika pada Nabi Adam AS sehingga Nabi Adam bisa memasak dengan api tersebut. Malaikat Malik lantas bertanya kepada Jibril: “Wahai Jibril, berapa yang kamu kehendaki dari api ini?” Jibril menjawab: “Kira-kira sebesar kurma”.

Malaikat Malik kemudian berkata: “Wahai Jibril, jika aku memberimu api sebesar kurma, maka pasti akan hancur tujuh langit dan bumi akibat dari panasnya api neraka” Jibril lau berkata: “Kira-kira sebesar biji kurma”. Malaikat Malik berkata: “Kalau aku memberimu menurut apa yang kamu kehendaki, maka tidak akan turun dari langit setetes air, juga tidak akan tumbuh dari dalam bumi beberapa tumbuh-tumbuhan”.

Kemudian Jibril melapor: “Ya Tuhanku, berapa yang harus aku ambil api neraka itu?” Allah berfirman: “Ambillah kira-kira sebesar semut kecil”. Selanjutnya Jibril mengambil api kira-kira sebesar semut kecil. Setelah itu, api neraka tadi dibenamkan ke dalam lautan sebanyak 70 kali. Jibril kemudian datang dengan membawa api kepada Nabi Adam AS lalu api itu diletakkan diatas gunung yang tinggi, maka gunung itu menjadi hancur. Kemudian Jibril mengembalikan api sebesar semut kecil tadi ke tempatnya yaitu di neraka, sedangkan asapnya yang masih tertinggal dibeberapa batu dan besi ditinggalkan sampai pada hari ini. Maka api yang ada sekarang ini adalah asap dari api neraka yang sebesar semut kecil tadi. Oleh karena itu ambillah keterangan ini sebagai suatu pelajaran yang berharga.


Sumber: Salim Hadad. Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur. Jombang: Lintas Media.

02 Januari 2013

Bidadari

Bidadari


Bidadari dalam arti yang sesungguhnya hanya terdapat dalam Surga. Bidadari dalam Surga merupakan salah satu bentuk servis Allah SWT kepada para ahli Surga. Bahkan Bidadari-Bidadari yang selalu disebut-sebut Allah dalam firman-firman-Nya, mampu membuat kaum Muslimin berfasta biqul khairat untuk memperoleh Bidadari-Bidadari Surga tersebut.

Jadi Bidadari-Bidadari Surga merupakan salah satu pemacu semangat kaum Muslimin dalam hal beribadah, untuk memperoleh kenikmatan Surga tersebut. Sebab salah satu kenikmatan Surga yang selalu diidam-idamkan oleh setiap kaum Muslimin adalah ingin mendapat pelayanan dan cinta kasih Bidadari. Karena keelokannya, kecantikannya, keharuman tubuhnya serta keperawanannya yang tidak pernah hilang meskipun dipakai berulang kali membuat banyak orang merindukannya.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Allah menciptakan Bidadari terdiri dari 4 warna, putih, hijau, kuning dan merah. Tubuhnya diciptakan dari za’faran, misik, anbar dan kafur. Rambutnya dari setera, mulai dari jari-jari kakinya sampai ke lututnya tercipta dari za’faran. Dari lutut sampai ke payudaranya diberi harum-haruman dari minyak misik. Mulai dari payudaranya sampai ke lehernya diberi harum-haruman dari minyak anbar. Dari lehernya sampai kepalanya diberi harum-haruman dari kafur. Seandainya Bidadari ini meludah dengan sekali ludahan ke dunia, maka semua air di dunia menjadi misik.di dadanya tertulis nama suaminya dan sebuah nama dari beberapa nama Allah. Pada setiap tangannya terdapat 10 gelang dari emas, jari-jarinya terdapat 10 cincin, pada kedua kakinya terdapat 10 binggel (gelang kaki) dari jauhar dan mutiara.”

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya isteri-isteri penghuni Surga (Bidadari) selalu bernyanyi untuk suami mereka dengan suara yang sangat merdu yang tidak bisa didengar oleh seorangpun (selain suaminya).”75

Rasulullah SAW bersabda: “Wajah Bidadari itu bisa dilihat, kamarnya lebih jernih (bersih), daripada kaca. Lebih rendah-rendahnya mutiara dikenakannya itu bisa menyinari antara Timur dan Barat. (setiap) Bidadari mengenakan 70 pakaian yang tembus pandang, sehingga bisa dilihat sumsum betisnya dari luar kulitnya.”76

Meskipun Bidadari itu memiliki banyak kelebihan dan derajat terhormat, tetapi di dalam Surga mereka masih kalah mulia dengan keempat wanita dunia yang memiliki keistimewaan. Karena itu, keempat wanita dunia ini di Surga menjadi junjungannya seluruh penghuni Surga, termasuk Bidadari. Keempat wanita tersebut adalah: Maryam binti Imran, Fatimah binti Muhammad SAW, Khadijah binti Khuwailid, dan Asiah binti Muzahim.

Sebagaimana disebutkan Rasulullah SAW dalam sabdanya: “Wanita yang menjadi junjungan ahli Surga itu ada empat, yaitu: Marya, Fatimah, Khadijah dan Asiah.”77

Kecantikan yang abadi adalah kecantikan para Bidadari, yang seringkali para seniman dan sastrawan kehabisan kata-kata dalam menggambarkan keindahan dan kesuciannya. Semoga Allah mempertemukan kita dengan Bidadari-Bidadari tersebut di dalam Surga. Amiin.


Sumber: Salim Hadad. Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur. Jombang: Lintas Media.

75 Al-Jami’u Ash-Saghir. Hal: 79
76 Ihya’ Ulumuddin. Jilid: IV. Hal: 3009
77 Al-Jami’u Ash-Saghir. Hal: 175

Buraq

Buraq
(Kendaraan Super Kilat)

http://www.schloesser-schleissheim.de/bilder/a_schloss/buraq.jpg

Buraq adalah binatang yang putih panjang, tingginya diatas khimar dibawah keledai, larinya secepat kilat, langkahnya sejauh mata memanjang, kedua telinganya senantiasa bergerak. Ketika ia mendaki gunung, kedua kaki belakangnya memanjang, sedangkan ketika ia menurun kedua kaki depannya yang lebih panjang.

Buraq ini memiliki sayap yang terletak pada kedua pahanya. Sayap ini untuk membantu kedua kakinya ketika berlari, sehingga ia bisa berlari secepat kilat.

Sewaktu Rasulullah hendak menaikinya, Buraq tadi meronta-ronta sepertinya hendak melarikan diri, lalu Jibril memegang tubuhnya seraya berkata: “Apakah kamu tidak merasa malu, hai Buraq? Demi Allah, tidak akan naik kepadamu kecuali mahluk yang mulia di hadapan Allah”.

Mendengar penuturan dari Jibril tadi, tubuh Buraq langsung berkeringat karena rasa malunya terhadap Rasulullah SAW, ketika dirinya sudah tenang Rasulullah SAW baru mengendarainya.72

Dalam riwayat lain disebutkan, mahluk itu disebut dengan Buraq karena jalannya dan kecepatannya seperti kilat. Ketika Rasulullah mendekat hendak menaiki, tiba-tiba Buraq itu berguncang, seraya berkata: “Demi kemuliaan Tuhanku, diriku tidak bisa dinaki kecuali Nabi dari bangsa Hasyim, bangsa Ibthi, bangsa Quraisy, yang bernama Muhammad bin Abdullah, yang mempunyai Al-Qur’an”. Nabi SAW lantas berkata: “Aku adalah Muhammad bin Abdullah”. Akhirnya beliau bisa menaiki Buraq tersebut kemudian pergi ke Surga.73

Buraq memiliki dua sayap yang panjangnya antara langit dan bumi. Wajahnya seperti manusia, lisannya seperti lisan orang Arab, kedua alisnya tampak jelas, kedua tanduknya besar, kedua telinganya tipis, dan terbuat dari zambrut hijau, kedua matanya hitam. Ada yang mengatakan matanya seperti binatang yang bersinar. Jambulnya dari yakut hijau, ekornya seperti ekor sapi yang ditaburi emas merah.

Ada pula yang mengatakan: Buraq dalam keelokannya seperti burung Merak, yang lebih tinggi dari pada khimar dan lebih rendah dari pada keledai.74

Buraq adalah kendaraan ahli Surga, kemanapun ahli Surga pergi menggunakan Buraq sebagai kendaraannya, karena sangat luasnya Surga maka diperlukan kendaraan super kilat yang bisa dipakai untuk menjangkau setiap sudut dan tempat di Surga dengan mudah dan cepat. Selain itu juga ada kendaraan-kendaraa lain yang disukai oleh penghuni Surga, yang keindahannya dan kecepatannya jauh melebihi segala kecepatan kendaraan yang ada di dunia ini. Mudah-mudahan kita bisa mengendarainya di Surga nanti, Insya Allah.


Sumber: Salim Hadad. Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur. Jombang: Lintas Media.

72 Ad-Dardir. Hal: 5
73 Daqa’iqul Akhbar. Hal: 22, 23. Bab: 24
74 Daqa’iqul Akhbar. Hal: 22, 23. Bab: 24