31 Januari 2013

Mensifati Surga

Mensifati Surga


Wahab berkata: Allah menciptakan surga luasnya seperti luasnya langit dan bumi dan panjangnya tak seorangpun yang mengetahui kecuali Allah. Ketika terjadi hari kiamat, langit tujuh dan bumi tujuh lenyap, luas keduanya jika dihamparkan seperti luasnya surga. Sugra itu bertambah luas sampai pada batas yang memuat penghuninya.

Seluruh surga memiliki 100 derajat. Jarak antara setiap dua derajat kira-kira jauhnya perjalanan 500 tahun. Sungai-sungainya mengalir, buah-buahannya bergantungan. Di dalam surga terdapat segala sesuatu yang menurut keinginan hati, mata juga bisa merasakan kenikmatannya.

Di dalam surga terdapat istri dari bidadari yang masih suci. Allah menciptakan bidadari dari Nur (cahaya), keindahan dan keelokan mereka bagaikan permata. Para bidadari itu sangat sopan dan selalu menundukan pandangannya dari selain suaminya. Mereka tak pernah melihat seorangpun selain suaminya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum penghuni surga menjadi suaminya, juga tidak pernah disentuh oleh jin. Setiap suaminya mensetubuhi dirinya selalu mendapatkan keperawanannya.

Bidadari itu memakai 70 pakaian, setiap pakaian mempunyai warna yang berbeda, baginya memakai pakaian 70 macam itu lebih ringan dari pada rambut. Dalam tubuhnya bisa dilihat dari luar dagingnya, termasuk bisa dilihat pula sumsum betisnya, tulangnya dan kulitnya, sebagaimana bisa dilihat minuman merah dari balik kaca hijau, juga bisa dilihat minuman merah dari balik kaca putih. Kepalanya memakai mahkota dari intan yang ditaburi yakut.


Sumber: Salim Hadad. Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur. Jombang: Lintas Media.

Pintu Neraka

Pintu Neraka


Pada dasarnya Neraka itu memiliki 7 pintu, setiap pintu ada bagian tertentu yang diperuntukkan bagi kaum laki-laki dan wanita.

Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Jibril: “Apakah pintu neraka itu sama seperti pintu rumah kami?” Jibril menjawab: “Tidak, pintu neraka terbuka ke bawah. Oleh karena itu, sebagian lebih ke bawah dari pada sebagian yang lain. Jarak dari satu pintu ke pintu yang lain sejauh perjalanan 700 tahun. Setiap pintu neraka panasnya lebih hebat bila dibandingkan dengan pintu yang ada di sampingnya, dengan selisih 70 kali lipat”.

Beliau bertanya lagi: “Siapa yang menempati pintu-pintu neraka tersebut?” Jibril menjawab: “Pintu yang paling bawah ditempati orang munafik, orang kafir, termasuk keluarga Fir’aun, nama pintunya adalah Hawiyyah. Pintu ke dua ditempati oleh orang-orang musyrik, nama pintunya adalah Jahim. Pintu ke tiga di dalamnya ditempati orang-orang yang menyembah berhala, nama pintunya adalah Saqar. Pintu ke empat di dalamnya ditempati oleh Iblis dan orang yang mengikutinya serta orang-orang Majusi, nama pintunya adalah Ladza. Pintu ke lima di dalamnya ditempati oleh orang-orang Yahudi, nama pintunya adalah Huthamah. Pintu ke enam di dalamnya ditempati oleh orang-orang Nasrani, nama pintunya adalah Sa’ir”. Kemudian Jibril terdiam, Rasulullah lantas bertanya: “Wahai Jibril, kenapa kamu tidak menceritakan tentang orang yang menempati pintu neraka yang ke tujuh?”. Jibril berkata: “Apakah engkau bertanya kepadaku tentang orang yang menempati pintu neraka yang ke tujuh?” Beliau menjawab: “Ya”. Jibril kemudian berkata: “Wahai Muhammad, yang menempati pintu ke tujuh adalah umatmu yang melakukan dosa besar yang mati sebelum bertaubat”.

Mendengar jawaban Jibril, Rasulullah jatuh pingsan. Tatkala sembuh dari pingsannya beliau berkata: “Wahai Jibril, besar musibahku dan aku sangat takut bila umatku dimasukkan ke dalam Neraka” Jibril berkata: “Ya, akan dimasukkan kedalam neraka orang yang melakukan dosa besar dari umatmu”. Setelah itu Rasulullah menangis, Jibril pun ikut menangis karena menangisnya beliau.

Melihat hal itu, beliau bertanya kepada Jibril: “Wahai Jibril, kenapa engkau menangis, bukankah engkau adalah Ruhul Al-Amin?” Jibril menjawab: “Aku takut kalau aku dicoba seperti yang pernah dicobakan kepada Malaikat Harut, karena itu aku menangis”. Allah lantas berfirman: “Wahai Jibril, Wahai Muhammad, Aku menjauhkan kalian berdua dari neraka, tetapi janganlah kalian berdua merasa aman dari siksaKu”.

Sedangkan mengenai neraka Jahanam Ibnu Abbas meriwayatkan: Pada hari kiamat neraka Jahanam didatangkan, disekeliling Jahanam terdapat 70.000 barisan para Malaikat. Setiap baris jumlahnya lebih banyak dari pada jumlah jin dan manusia. Mereka mendekat dan memegang kendali Jahanam. Jahanam juga mempunyai 4 kaki, jarak antara setiap kaki sejauh perjalanan 1.000 tahun. Ia juga mempunyai 30 kepala, setiap kepala terdapat 30.000 gigi geraham. Setiap gigi geraham besarnya seperti gunung Uhud seribu kali. Setiap mulut terdapat dua bibir, setiap bibir besarnya seperti luas dunia. Di dalam dua bibirnya terdapat rantai dari besi, setiap satu rantai terdapat 70.000 lingkaran dipegang oleh para Malaikat yang tidak terhitung jumlahnya.


Sumber: Salim Hadad. Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur. Jombang: Lintas Media.

Neraka

Neraka


Dalam Hadits diceritakan: Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW, maka beliau berkata: “Wahai Jibril sifatilah kepadaku tentang neraka”. Jibril berkata: “Allah telah menciptakan neraka, apinya sudah dinyalakan 1000 tahun yang lalu, sampai neraka itu menjadi hitam. Hitamnya neraka seperti malam yang gelap, apinya tidak pernah padam, juga terus menjilat-jilat, bara api neraka selamanya tidak pernah padam”.

Mujahid berkata: “Jahanam itu mempunyai beberapa ular yang besarnya seperti leher unta, juga terdapat kalajengking yang besarnya seperti keledai sampai penduduk neraka pada lari ketakutan. Ular-ular itu menggigit setiap bibir ahli neraka untuk dikelupas kulitnya. Tidak ada yang bisa selamat penduduk neraka dari siksaan seperti ini, kecuali ia lari ke neraka yang lain”.

Abdullah bin Abbas meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Di dalam neraka terdapat ular-ular yang besarnya seperti leher unta. Jika ular itu menggigit salah seorang dari penduduk neraka dengan sekali gigitan, maka rasa sakitnya dapat dirasakan sampai 40 tahun”.

Ibnu Mas’ud RA berkata: “Api dunia kalian ini hanyalah satu juz dari 70 juz api neraka. Jikalau api neraka itu tidak dimasukkan ke dalam lautan 2 kali, maka kalian tidak akan bisa mengambil kemanfaatan sedikitpun dari api ini”.

Mujahid berkata: “Sesungguhnya api kalian ini selalu memohon perlindungan dari api Jahanam”.

Di dalam hadits diceritakan: Ketika Allah mengutus Jibril pergi ke tempat Malaikat yang jaga neraka untuk meminta api guna diberika pada Nabi Adam AS sehingga Nabi Adam bisa memasak dengan api tersebut. Malaikat Malik lantas bertanya kepada Jibril: “Wahai Jibril, berapa yang kamu kehendaki dari api ini?” Jibril menjawab: “Kira-kira sebesar kurma”.

Malaikat Malik kemudian berkata: “Wahai Jibril, jika aku memberimu api sebesar kurma, maka pasti akan hancur tujuh langit dan bumi akibat dari panasnya api neraka” Jibril lau berkata: “Kira-kira sebesar biji kurma”. Malaikat Malik berkata: “Kalau aku memberimu menurut apa yang kamu kehendaki, maka tidak akan turun dari langit setetes air, juga tidak akan tumbuh dari dalam bumi beberapa tumbuh-tumbuhan”.

Kemudian Jibril melapor: “Ya Tuhanku, berapa yang harus aku ambil api neraka itu?” Allah berfirman: “Ambillah kira-kira sebesar semut kecil”. Selanjutnya Jibril mengambil api kira-kira sebesar semut kecil. Setelah itu, api neraka tadi dibenamkan ke dalam lautan sebanyak 70 kali. Jibril kemudian datang dengan membawa api kepada Nabi Adam AS lalu api itu diletakkan diatas gunung yang tinggi, maka gunung itu menjadi hancur. Kemudian Jibril mengembalikan api sebesar semut kecil tadi ke tempatnya yaitu di neraka, sedangkan asapnya yang masih tertinggal dibeberapa batu dan besi ditinggalkan sampai pada hari ini. Maka api yang ada sekarang ini adalah asap dari api neraka yang sebesar semut kecil tadi. Oleh karena itu ambillah keterangan ini sebagai suatu pelajaran yang berharga.


Sumber: Salim Hadad. Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur. Jombang: Lintas Media.

02 Januari 2013

Bidadari

Bidadari


Bidadari dalam arti yang sesungguhnya hanya terdapat dalam Surga. Bidadari dalam Surga merupakan salah satu bentuk servis Allah SWT kepada para ahli Surga. Bahkan Bidadari-Bidadari yang selalu disebut-sebut Allah dalam firman-firman-Nya, mampu membuat kaum Muslimin berfasta biqul khairat untuk memperoleh Bidadari-Bidadari Surga tersebut.

Jadi Bidadari-Bidadari Surga merupakan salah satu pemacu semangat kaum Muslimin dalam hal beribadah, untuk memperoleh kenikmatan Surga tersebut. Sebab salah satu kenikmatan Surga yang selalu diidam-idamkan oleh setiap kaum Muslimin adalah ingin mendapat pelayanan dan cinta kasih Bidadari. Karena keelokannya, kecantikannya, keharuman tubuhnya serta keperawanannya yang tidak pernah hilang meskipun dipakai berulang kali membuat banyak orang merindukannya.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Allah menciptakan Bidadari terdiri dari 4 warna, putih, hijau, kuning dan merah. Tubuhnya diciptakan dari za’faran, misik, anbar dan kafur. Rambutnya dari setera, mulai dari jari-jari kakinya sampai ke lututnya tercipta dari za’faran. Dari lutut sampai ke payudaranya diberi harum-haruman dari minyak misik. Mulai dari payudaranya sampai ke lehernya diberi harum-haruman dari minyak anbar. Dari lehernya sampai kepalanya diberi harum-haruman dari kafur. Seandainya Bidadari ini meludah dengan sekali ludahan ke dunia, maka semua air di dunia menjadi misik.di dadanya tertulis nama suaminya dan sebuah nama dari beberapa nama Allah. Pada setiap tangannya terdapat 10 gelang dari emas, jari-jarinya terdapat 10 cincin, pada kedua kakinya terdapat 10 binggel (gelang kaki) dari jauhar dan mutiara.”

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya isteri-isteri penghuni Surga (Bidadari) selalu bernyanyi untuk suami mereka dengan suara yang sangat merdu yang tidak bisa didengar oleh seorangpun (selain suaminya).”75

Rasulullah SAW bersabda: “Wajah Bidadari itu bisa dilihat, kamarnya lebih jernih (bersih), daripada kaca. Lebih rendah-rendahnya mutiara dikenakannya itu bisa menyinari antara Timur dan Barat. (setiap) Bidadari mengenakan 70 pakaian yang tembus pandang, sehingga bisa dilihat sumsum betisnya dari luar kulitnya.”76

Meskipun Bidadari itu memiliki banyak kelebihan dan derajat terhormat, tetapi di dalam Surga mereka masih kalah mulia dengan keempat wanita dunia yang memiliki keistimewaan. Karena itu, keempat wanita dunia ini di Surga menjadi junjungannya seluruh penghuni Surga, termasuk Bidadari. Keempat wanita tersebut adalah: Maryam binti Imran, Fatimah binti Muhammad SAW, Khadijah binti Khuwailid, dan Asiah binti Muzahim.

Sebagaimana disebutkan Rasulullah SAW dalam sabdanya: “Wanita yang menjadi junjungan ahli Surga itu ada empat, yaitu: Marya, Fatimah, Khadijah dan Asiah.”77

Kecantikan yang abadi adalah kecantikan para Bidadari, yang seringkali para seniman dan sastrawan kehabisan kata-kata dalam menggambarkan keindahan dan kesuciannya. Semoga Allah mempertemukan kita dengan Bidadari-Bidadari tersebut di dalam Surga. Amiin.


Sumber: Salim Hadad. Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur. Jombang: Lintas Media.

75 Al-Jami’u Ash-Saghir. Hal: 79
76 Ihya’ Ulumuddin. Jilid: IV. Hal: 3009
77 Al-Jami’u Ash-Saghir. Hal: 175

Buraq

Buraq
(Kendaraan Super Kilat)

http://www.schloesser-schleissheim.de/bilder/a_schloss/buraq.jpg

Buraq adalah binatang yang putih panjang, tingginya diatas khimar dibawah keledai, larinya secepat kilat, langkahnya sejauh mata memanjang, kedua telinganya senantiasa bergerak. Ketika ia mendaki gunung, kedua kaki belakangnya memanjang, sedangkan ketika ia menurun kedua kaki depannya yang lebih panjang.

Buraq ini memiliki sayap yang terletak pada kedua pahanya. Sayap ini untuk membantu kedua kakinya ketika berlari, sehingga ia bisa berlari secepat kilat.

Sewaktu Rasulullah hendak menaikinya, Buraq tadi meronta-ronta sepertinya hendak melarikan diri, lalu Jibril memegang tubuhnya seraya berkata: “Apakah kamu tidak merasa malu, hai Buraq? Demi Allah, tidak akan naik kepadamu kecuali mahluk yang mulia di hadapan Allah”.

Mendengar penuturan dari Jibril tadi, tubuh Buraq langsung berkeringat karena rasa malunya terhadap Rasulullah SAW, ketika dirinya sudah tenang Rasulullah SAW baru mengendarainya.72

Dalam riwayat lain disebutkan, mahluk itu disebut dengan Buraq karena jalannya dan kecepatannya seperti kilat. Ketika Rasulullah mendekat hendak menaiki, tiba-tiba Buraq itu berguncang, seraya berkata: “Demi kemuliaan Tuhanku, diriku tidak bisa dinaki kecuali Nabi dari bangsa Hasyim, bangsa Ibthi, bangsa Quraisy, yang bernama Muhammad bin Abdullah, yang mempunyai Al-Qur’an”. Nabi SAW lantas berkata: “Aku adalah Muhammad bin Abdullah”. Akhirnya beliau bisa menaiki Buraq tersebut kemudian pergi ke Surga.73

Buraq memiliki dua sayap yang panjangnya antara langit dan bumi. Wajahnya seperti manusia, lisannya seperti lisan orang Arab, kedua alisnya tampak jelas, kedua tanduknya besar, kedua telinganya tipis, dan terbuat dari zambrut hijau, kedua matanya hitam. Ada yang mengatakan matanya seperti binatang yang bersinar. Jambulnya dari yakut hijau, ekornya seperti ekor sapi yang ditaburi emas merah.

Ada pula yang mengatakan: Buraq dalam keelokannya seperti burung Merak, yang lebih tinggi dari pada khimar dan lebih rendah dari pada keledai.74

Buraq adalah kendaraan ahli Surga, kemanapun ahli Surga pergi menggunakan Buraq sebagai kendaraannya, karena sangat luasnya Surga maka diperlukan kendaraan super kilat yang bisa dipakai untuk menjangkau setiap sudut dan tempat di Surga dengan mudah dan cepat. Selain itu juga ada kendaraan-kendaraa lain yang disukai oleh penghuni Surga, yang keindahannya dan kecepatannya jauh melebihi segala kecepatan kendaraan yang ada di dunia ini. Mudah-mudahan kita bisa mengendarainya di Surga nanti, Insya Allah.


Sumber: Salim Hadad. Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur. Jombang: Lintas Media.

72 Ad-Dardir. Hal: 5
73 Daqa’iqul Akhbar. Hal: 22, 23. Bab: 24
74 Daqa’iqul Akhbar. Hal: 22, 23. Bab: 24