Fungsi Iman kepada Kitab-kitab Allah
Setelah mempelajari kitab-kitab Allah sebagaimana yang telah di uraikan pada page sebelumnya, kitapun dituntut untuk mengetahui dan mengimani fungsi kitab-kitab-Nya, khususnya kitab suci Al-Qur’an. Fungsi kitab suci Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai pedoman bagi kehidupan pribadi, kehidupan masyarakat, dan kehidupan berbangsa dan bernegara.
1. Pedoman dalam kehidupan pribadi
Karena Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa, hendaklah kita mengambil aturan-aturan yang terdapat didalamnya.
”Alif laam miin. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Al-Baqarah:1-5)
2. Pedoman dalam kehidupan bermasyarakat
Al-Qur’an selain mengatur kehidupan pribadi, juga mengatur kehidupan bermasyarakat. Masyarakat adalah sekumpulan pribadi-pribadi atau keluarga yang terdiri dari berbagai bangsa atau suku bangsa yang berlainan bahasa dan adat istiadat. Makna Al-Qur’an sebagai pedoman bermasyarakat, yaitu didalamnya memuat norma-norma tersebut, tidak hanya membenarkan tetapi mereka mengikuti apa-apa yang terdapat di dalamnya.
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." (QS Al-Baqarah:285)
3. Pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa kedudukan dan fungsi kitab suci Al-Qur’an sebagai pedoman bagi berbagai kehidupan termasuk berbangsa dan bernegara diterangkan dalam Al-Qur’an:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al-Hujurat:13)
Ajaran Islam dalam memandang manusia tidak membeda-bedakan warna kulit, suku bangsa, bahasa, dan letak geografis. Manusia yang paling mulia di hadapan Allah adalah mereka yang berkakwa kepada-Nya.
1. Pedoman dalam kehidupan pribadi
Karena Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa, hendaklah kita mengambil aturan-aturan yang terdapat didalamnya.
”Alif laam miin. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Al-Baqarah:1-5)
2. Pedoman dalam kehidupan bermasyarakat
Al-Qur’an selain mengatur kehidupan pribadi, juga mengatur kehidupan bermasyarakat. Masyarakat adalah sekumpulan pribadi-pribadi atau keluarga yang terdiri dari berbagai bangsa atau suku bangsa yang berlainan bahasa dan adat istiadat. Makna Al-Qur’an sebagai pedoman bermasyarakat, yaitu didalamnya memuat norma-norma tersebut, tidak hanya membenarkan tetapi mereka mengikuti apa-apa yang terdapat di dalamnya.
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." (QS Al-Baqarah:285)
3. Pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa kedudukan dan fungsi kitab suci Al-Qur’an sebagai pedoman bagi berbagai kehidupan termasuk berbangsa dan bernegara diterangkan dalam Al-Qur’an:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al-Hujurat:13)
Ajaran Islam dalam memandang manusia tidak membeda-bedakan warna kulit, suku bangsa, bahasa, dan letak geografis. Manusia yang paling mulia di hadapan Allah adalah mereka yang berkakwa kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar