Seberkas Ikhlas
Bismillahirrahmanirrahim
Ikhlas, tentu semua orang menginginkannya. Karena dengan ikhlas lah seorang hamba bisa mewujudkan perintah Tuhannya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan untuk-Nya agama dengan hanif/bertauhid…” (QS. al-Bayyinah: 5)
Keikhlasan di dalam dada, itulah yang akan sampai kepada-Nya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidak akan sampai kepada Allah daging-dagingnya, tidak juga darahnya, akan tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan dari kalian.” (QS. al-Hajj: 37)
Allah mengetahui apakah seorang hamba benar-benar ikhlas dalam mengabdi kepada-Nya, ataukah sebenarnya dia sedang mengejar kepentingan dunia. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah: Jika kalian menyembunyikan apa yang ada di dalam dada kalian atau kalian menampakkannya maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imran: 29)
Dengan ketiga ayat itulah, Imam an-Nawawi rahimahullah memulai kitabnya yang sangat populer, Riyadhus Shalihin. Sebuah kitab yang boleh dikatakan menghiasi perpustakaan-perpustakaan umat Islam di berbagai penjuru negeri. Sebuah karya yang mendapatkan pujian para ulama, yang menjadi pertanda keikhlasan penulisnya…
Padahal, kalau orang mencermati apa yang beliau lakukan di dalam kitab ini, tidak lebih dari ‘sekedar’ mengumpulkan ayat-ayat dan hadits-hadits. Suatu perbuatan yang sangat mudah dilakukan, terlebih lagi di masa kecanggihan teknologi semacam sekarang ini…
Namun demikianlah… Tidak kita dapati di masa ini tulisan ulama yang sedemikian tersebar dan dimanfaatkan dengan luas di tengah-tengah manusia -sepengetahuan kami-, selain Riyadhus Shalihin.
Hal ini kembali mengingatkan kita tentang pentingnya ikhlas dalam menghadapi berbagai corak kehidupan dan problematika umat. Betapa sering kita mendengar, membaca, mengucapkan, atau bahkan menulis dan menyampaikan tenang masalah ini, namun sudahkah ikhlas itu terpatri dan menjadi warna kehidupan kita sehari-hari?
Allahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar