Nama-Nama Syaitan
Didalam Islam, nama syaitan erat kaitannya dengan perbuatan buruk. Syaitan merupakan golongan iblis yang memiliki tugas dan ambisi untuk menjerumuskan sebanyak-banyaknya umat manusia supaya dapat menjadi pengikut sekaligus teman di neraka kelak.
Allah SWT berfirman dalam surat Yasiin
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Artinya: “Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Yaasin: 60)
Nah, berikut ini nama-nama Syaitan yang dikenal dalam Islam yang bersumber dari hadist. Syaitan-syatan tersebut memiliki tugas yang berbeda. Umar bin Khaththab berkata : anak keturunan setan itu ada sembilan, yaitu Zalitun, Watsin, Laqus, A’wan, Haffaf, Murrah, Masuth, Dasim, dan Walhan.”
1. Laqnis dan Walhan adalah syaitan yang menggoda dan membisiki orang yang berwudhu.
2. Khanzab adalah syaitan pengganggu orang sholat.
Nabi SAW bersabda:
“Jika adzan untuk shalat dikumandangkan, setan akan lari terbirit-birit sambil mengeluarkan bunyi kentutnya sehingga tidak mendengar adzan. Jika adzan telah usai diapun akan kembali menggoda. Ketika iqamah dikumandangkan setanpun akan lari hingga usai iqamah setan akan mendatangi orang yang shalat lalu membisikkan ke hati seseorang sembari berkata: ‘Ingat ini..ingat itu..’ Setan mengingatkan apa-apa yang telah dia lupakan hingga seseorang tidak mengetahui berapa rekaat yang telah ia kerjakan.” (HR. al-Bukhari)
3. Zalanbur/ Zalitun adalah Syaitan yang menggoda di pasar yang menghiasi hal yang sia-sia, sumpah, dusta dan memuji barang dagangannya.
4. Bathar adalah nama syaitan yang menggoda orang yang tertimpa musibah, membisikinya supaya mencakar wajah, memukul pipi, dan merobek kantong bajunya sendiri.
5. Al-’Awar adalah syaitan penggoda orang yang berzinah dengan menyebarkannya di kelamin laki-laki dan ketuaan pada perempuan.
6. Mathus/Masuth adalah Syaitan penyebar berita fitnah.
7. Dasim adalah syaitan yang mengganggu keluarga dan rumah.
8. Abyadh adalah syaitan yang paling buruk dan kuat dalam menggoda para nabi.
9.Setan Haffaf adalah setan yang bertugas membujuk dan menggoda orang untuk meneguk minuman keras.
Ubay bin Kaab meriwayatkan dari Nabi Muhammad Saw, bahwasanya Beliau bersabda: “Sesungguhnya wudhu itu ada syaitannya yang bernama Walhan. Maka takutlah kalian semua dari sifat was-was pada air!”. (Hadits Riwayat Tirmidzi).
Muslim meriwayatkan dari Ustman bin Abi Al-Ash. Dia berkata: “Ya Rasulullah, syaitan telah menghalangi antara diriku dan sholatku dan tanda-tanda yang ia kenakan padaku.” Rasulullah Saw bersabda: “Itu adalah syaitan yang disebut Khanzab. Maka bila engkau merasakannya, berlindunglah kepada Allah darinya, dan meludah kecilah ke sebelah kirimu tiga kali.’ Maka aku melakukan itu dan Allah menghilangkannya dariku.” (Hadits Riwayat Muslim).
Mujahid berkata: “Di antara keturunan syaitan adalah Laqnis dan Walhan, keduanya menggoda orang yang bersuci dan sholat. Keduanya digelari dengan Al-Hafaf dan Murrah. Zalanbur, Syaitan yang menggoda di pasar yang menghiasi hal yang sia-sia, sumpah, dusta dan memuji barang dagangannya. Bathar adalah nama syaitan yang menggoda orang yang tertimpa musibah, membisikinya supaya mencakar wajah, memukul pipi, dan merobek kantong bajunya sendiri. Al-’Awar adalah syaitan penggoda orang yang berzinah dengan menyebarkannya di kelamin laki-laki dan ketuaan pada perempuan!”.
Mathus, syaitan pemilik berita dusta yang disebarkan melalui mulut-mulut manusia yang tidak ada sumbernya. Dasim, yakni bila seorang memasuki rumah tanpa mengucapkan salam dan tidak mengingat Allah, maka dia dapat melihat harta kekayaan seseorang selama belum di angkat atau diperbaiki tempatnya. Bila seseorang makan dan tidak membaca basmallah, maka dia akan makan bersamanya.
Al-’Amasy berkata: “Ketika aku masuk ke dalam rumah dan tidak menyebut nama Allah, serta tidak bersalam aku melihat api. Aku berkata,’Angkatlah’, dan aku berbantahan dengannya. Kemudian aku ingat dan berkata, ‘Dasim, Dasim, Aku berlindung kepada Allah SWT darinya’!”.
Sumber: Hikaya Ash-Shufiyyah, Muhammad Abu Al-Yusr ‘Abidin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar