Buraq
(Kendaraan Super Kilat)
Buraq adalah binatang yang putih panjang, tingginya diatas khimar dibawah keledai, larinya secepat kilat, langkahnya sejauh mata memanjang, kedua telinganya senantiasa bergerak. Ketika ia mendaki gunung, kedua kaki belakangnya memanjang, sedangkan ketika ia menurun kedua kaki depannya yang lebih panjang.
Buraq ini memiliki sayap yang terletak pada kedua pahanya. Sayap ini untuk membantu kedua kakinya ketika berlari, sehingga ia bisa berlari secepat kilat.
Sewaktu Rasulullah hendak menaikinya, Buraq tadi meronta-ronta sepertinya hendak melarikan diri, lalu Jibril memegang tubuhnya seraya berkata: “Apakah kamu tidak merasa malu, hai Buraq? Demi Allah, tidak akan naik kepadamu kecuali mahluk yang mulia di hadapan Allah”.
Mendengar penuturan dari Jibril tadi, tubuh Buraq langsung berkeringat karena rasa malunya terhadap Rasulullah SAW, ketika dirinya sudah tenang Rasulullah SAW baru mengendarainya.72
Dalam riwayat lain disebutkan, mahluk itu disebut dengan Buraq karena jalannya dan kecepatannya seperti kilat. Ketika Rasulullah mendekat hendak menaiki, tiba-tiba Buraq itu berguncang, seraya berkata: “Demi kemuliaan Tuhanku, diriku tidak bisa dinaki kecuali Nabi dari bangsa Hasyim, bangsa Ibthi, bangsa Quraisy, yang bernama Muhammad bin Abdullah, yang mempunyai Al-Qur’an”. Nabi SAW lantas berkata: “Aku adalah Muhammad bin Abdullah”. Akhirnya beliau bisa menaiki Buraq tersebut kemudian pergi ke Surga.73
Buraq memiliki dua sayap yang panjangnya antara langit dan bumi. Wajahnya seperti manusia, lisannya seperti lisan orang Arab, kedua alisnya tampak jelas, kedua tanduknya besar, kedua telinganya tipis, dan terbuat dari zambrut hijau, kedua matanya hitam. Ada yang mengatakan matanya seperti binatang yang bersinar. Jambulnya dari yakut hijau, ekornya seperti ekor sapi yang ditaburi emas merah.
Ada pula yang mengatakan: Buraq dalam keelokannya seperti burung Merak, yang lebih tinggi dari pada khimar dan lebih rendah dari pada keledai.74
Buraq adalah kendaraan ahli Surga, kemanapun ahli Surga pergi menggunakan Buraq sebagai kendaraannya, karena sangat luasnya Surga maka diperlukan kendaraan super kilat yang bisa dipakai untuk menjangkau setiap sudut dan tempat di Surga dengan mudah dan cepat. Selain itu juga ada kendaraan-kendaraa lain yang disukai oleh penghuni Surga, yang keindahannya dan kecepatannya jauh melebihi segala kecepatan kendaraan yang ada di dunia ini. Mudah-mudahan kita bisa mengendarainya di Surga nanti, Insya Allah.
Sumber: Salim Hadad. Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur. Jombang: Lintas Media.
72 Ad-Dardir. Hal: 5
73 Daqa’iqul Akhbar. Hal: 22, 23. Bab: 24
74 Daqa’iqul Akhbar. Hal: 22, 23. Bab: 24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar