21 Desember 2012

Keadaan Manusia Pada Zaman Dajjal

Keadaan Manusia Pada Zaman Dajjal


Pada zaman Dajjal nanti, setiap negeri yang didatangi Dajjal penduduknya bagaikan padi yang ada di dalam gilingan. Mereka berlari kesana kemari karena takut kepada Dajjal. Bagi keluarga mukmin mereka lebih senang berada di dalam rumah menjaga keluarganya agar tidak dipengaruhi oleh tipu daya Dajjal. Sebab padaa sat itu tidak sedikit kaum wanita yang jadi pengikut Dajjal. Karena itu sampai-sampai orang lelaki mengikat keluarganya di dalam rumah agar tidak keluar. Mereka khawatir bila keluarganya keluar rumah akan mudah terpengaruh oleh siasat Dajjal. Jika sampai mengikuti Dajjal, berarti telah melakukan kekufuran dan kemusyrikan.

Zaman Dajjal adalah zaman fitnah yang besar, tidak sedikit orang yang paginya beriman sorenya menjadi kafir. Hal ini menunjukan begitu hebatnya godaan fitnah yang melanda umat Islam. Pada saat itu memegang agama benar-benar seperti memegang bara api yang panas, bila dilepaskan dirinya menjadi mangsa Dajjal tetapi bila tetap dipegang godaan dan fitnah yang dihadapinya sangatlah besar dan berat. Karena itu pada saat Dajjal datang banyak orang yang melarikan diri ke hutan-hutan, sampai ada yang naik ke gunung. Hal ini mereka lakukan demi menyelamatkan diri dan akidahnya dari fitnah Dajjal. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam suatu hadits Shahih berikut ini:

"(Saat itu) manusia benar-benar melarikan diri dari Dajjal ke arah gunung." (HR Muslim)

Demikian keadaan manusia saat kedatangan Dajjal, mereka lebih memeilih menyelamatkan diri daripada menghadapinya. Sebab bila menghadapinya dikhawatirkan dirinya tidak mampu menjaga akidah dan keselamatan jiwanya. Sebab Dajjal tidak segan-segan berbuat aniaya terhadap orang yang membangkang. Inipun tidak seberapa asalkan akidahnya tetap ia pegang teguh sampai mati, dari pada mengikuti Dajjal dengan melepaskan akidah, ini yang celaka. Karena tindakannya ini jelas menjerumuskan dirinya ke dalam Neraka Allah SWT, sebab dia sudah melakukan kekufuran dan kemusyrikan.

Demikian juga dalam hal pemerintahan, tatanan pemerintahan negara pada zaman Dajjal menjadi rusak dan tidak beraturan. Hal ini bukan berarti Dajjal ingin berkuasa lalu menghancurkan satu persatu pemerintahan negeri yang sudah mapan dan baik. Akan tetapi dikarenakan sepak-terjang Dajjal yang menelusuri setiap negeri dengan menyebarkan tipu daya dan fitnahnya. Adapun untuk menyelamatkan diri dari fitnah Dajjal adalah menetapi kesabaran dan melanggengkan membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi.

Segala kemampuan yang dimiliki oleh Dajjal itu bersifat istidraj, bukan mukjizat, bukan juga karomah. Sebab sudah jelas sekali kalau Dajjal itu adalah kafir yang menyesatkan, bukan Nabi dan bukan orang yang shalih, semua yang dilakukannya itu merupakan tipu muslihat belaka untuk menarik simpati orang lain agar mau mengikuti jejaknya yang sangat sesat tersebut.

Semoga Allah melindungi kita dari fitnah Dajjal...


Sumber: Salim Hadad. Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur. Jombang: Lintas Media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar