18 Desember 2012

Munculnya Dajjal Di Muka Bumi

Munculnya Dajjal Di Muka Bumi


Telah terjadi perbedaan pendapat dikalangan para Mufassir tentang tempat keluarnya Dajjal. Ada yang mengatakan Dajjal itu akan keluar dari negeri Khurasan, termasuk wilayah Iran. Ada lagi yang berpendapat bahwa Dajjal itu akan keluar dari negeri yang ada di antara Iraq dan Syiria. Pendapat yang terakhir ini berdasarkan hadits berikut:

Pada suatu pagi Rasulullah SAW menerangkan tentang Dajjal, beliau merendahkan dan meninggikan suaranya, sehingga kami seakan-akan dekat dengan sekumpulan lebah (maksudnya kurang bisa memahami tentang apa yang dikemukakan oleh Rasulullah SAW).

Pada waktu petang hari kami bertemu dengan Rasulullah SAW, dan beliau mengetahui kalau kami ingin bertanya. Lalu beliau (mendahului) berkata: “Ada keperluan apa?” kami menjawab: “Ya Rasulullah, tadi pagi engkau menceritakan tentang Dajjal, engkau menceritakannya dengan suara rendah dan (kadang-kadang) meninggi, sehingga kami merasakan seakan-akan dekat dengan kumpulan lebah (maksudnya tidak mengerti)”. Kemudia Rasulullah SAW berkata: "Selain Dajjal ada yang lebih kucemaskan bahayanya terhadap kamu (kaum muslimin), tentu aku yang mempertahankan kamu (kaum muslimin) terhadapnya. Dan kalau dia datang dan aku tidak bersama kamu (kaum muslimin), maka setiap orang membela dirinya sendiri dan Allah mengganti aku mempertahankan setiap Muslim".

“Sesungguhnya Dajjal itu adalah seorang pemuda yang sangat keriting rambutnya, matanya celek, seolah-olah aku menyerupakannyadengan Abdul Uzza bin Qathan. Siapa diantara kamu yang mendapatkannya dibaca permulaan Surat Al-Kahfi. Sesungguhnya ia akan keluar di suatu tempat antara Iraq dan Syam atau Syiria. Lalu ia merusak kesebelah kanan dan merusak ke sebelah kiri”.

Kemudian kami bertanya: “Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi ini?” Rasulullah menjawab: “Empat puluh hari. Ada hari yang sama dengan setahun, ada yang sama dengan sebulan, ada yang sama dengan sepekan, dan hari yang selebihnya sama dengan hari biasa”.

Kami selanjutnya bertanya: “Ya Rasulullah, di hari yang sama dengan setahun itu cukupkah untuk kami melakukan shalat satu hari (lima waktu) ?” Rasulullah menjawab: “Tidak, kamu perkirakan saja ukurannya”. Kami bertanya lagi: “Ya Rasulullah berapa kecepatan perjalanan Dajjal di bumi ini?” Rasulullah menjawab: “Seperti hujan dihalau angin”.

Untuk itu, kaum Muslimin harus memperhatikan tentang perputaran waktu terutama jam-jam waktu shalat. Ini penting sekali agar shalatnya tidak teledor, sebab pada saat gencar-gencarnya fitnah yang dilakukan oleh Dajjal dan setan tida ada lagi tempat untuk berlindung kecuali dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan cara melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, serta menambah aktifitas beribadah dan bertaqarrub kepada Allah SWT, karena hanya Allah-lah yang bisa dimintai pertolongan dari gangguan dan fitnah Dajjal.


Sumber: Salim Hadad. Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur. Jombang: Lintas Media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar